Sebuah badan penetapan standar pangan global telah melakukan penelitian lanjutan pada berbagai isu, termasuk kadar timbal, Ciguatera, dan alkaloid tropane.

Sesi Codex Committee on Contaminants in Food terbaru diadakan di Panama City pada bulan April.

Kadar maksimum (ML) yang baru telah disepakati untuk timbal dalam berbagai rempah-rempah, termasuk aril kering, biji kering, rimpang dan akar kering termasuk lengkuas, kulit kayu kering, bagian bunga kering, buah dan beri kering, paprika, dan sumac. ML baru juga disetujui sebesar 0,15 mg/kg untuk kadmium dan 0,2 mg/kg untuk timbal dalam quinoa.

Namun, delegasi India mengatakan diperlukan lebih banyak waktu dan penelitian untuk mengumpulkan data rempah-rempah yang mewakili secara geografis, termasuk dari negara-negara berkembang. Uni Eropa mengusulkan ML yang lebih rendah berdasarkan prinsip Serendah yang Dapat Dicapai Secara Wajar (ALARA) dan data yang tersedia.

Teks lain yang diteruskan ke pertemuan utama Komisi Codex Alimentarius di Swiss pada bulan November adalah rancangan kode praktik/pedoman untuk mencegah dan mengurangi keracunan ciguatera. Amerika Serikat memimpin kelompok yang membahas topik ini. Keracunan Ciguatera diperkirakan menyebabkan 10.000 hingga 500.000 kasus per tahun.

Area fokus baru
Rencana pengambilan sampel untuk metilmerkuri pada ikan dan total aflatoksin dan okratoksin pada rempah-rempah tertentu telah dikirim ke pertemuan bulan November untuk diadopsi.

Pekerjaan baru ini akan mencakup tinjauan terhadap kode praktik Pencegahan dan Pengurangan Kontaminasi Aflatoksin pada Kacang Tanah dan kode praktik Pengurangan Aflatoksin B1 pada Bahan Baku dan Bahan Makanan Tambahan untuk Hewan Penghasil Susu.

Kode praktik akan dikembangkan untuk mencegah dan mengurangi kontaminasi kadmium dalam makanan. Amerika Serikat akan memimpin pekerjaan yang diharapkan selesai pada tahun 2027.

Ada rencana untuk memperbarui kode praktik Pengendalian Gulma untuk Mencegah dan Mengurangi Kontaminasi Alkaloid Pyrrolizidine dalam Makanan dan Pakan. Kode praktik juga akan dikembangkan untuk mencegah dan mengurangi keberadaan alkaloid tropane dalam makanan. Masalah-masalah ini akan dibahas pada pertemuan Codex Committee on Contaminants in Food berikutnya yang direncanakan pada bulan Juni 2025.

Komite Ahli Gabungan FAO/WHO tentang Bahan Tambahan Makanan (JECFA) akan mengeluarkan seruan untuk mengumpulkan data mengenai berbagai bidang termasuk alkaloid tropane dalam makanan dan pakan pada berbagai tahap produksi, total aflatoksin dalam berbagai produk sereal, dan kacang tanah siap saji serta untuk timbal dalam rempah-rempah, kulit kayu kering, dan ramuan kuliner kering untuk mendukung upaya panitia.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)