Penjelasan Singkat: Nestlé meluncurkan coklat Bersumber Berkelanjutan, kata raksasa makanan dan minuman itu dalam sebuah pernyataan. Merek kembang gula baru akan tersedia musim panas ini di bandara-bandara di seluruh dunia. Cokelat tersebut mengandung kakao yang disertifikasi oleh Rainforest Alliance dan bersumber melalui Nestlé Cocoa Plan, program keberlanjutan raksasa CPG. Keberlanjutan adalah salah satu alat utama yang digunakan perusahaan makanan dan minuman besar untuk tidak hanya terhubung dengan konsumen yang menghargai atribut produk yang mereka beli, namun juga untuk mengurangi jejak lingkungan mereka sendiri. Wawasan Menyelam:

Saat wisatawan menuju toko oleh-oleh di bandara, bagian penting dari upaya keberlanjutan Nestlé akan terlihat jelas. Menargetkan bandara-bandara di seluruh dunia memberi Nestlé, yang memiliki kehadiran global, peluang untuk mengedukasi lebih banyak konsumen mengenai dorongan keberlanjutannya daripada hanya membanjiri satu negara saja.

Peluncuran ini dilakukan ketika konsumen semakin mencari produk yang bersumber secara berkelanjutan. Dalam ritel perjalanan, agenda keberlanjutan juga mendapatkan momentum, dengan 71% wisatawan menyatakan bahwa hal tersebut memengaruhi keputusan pembelian mereka, kata Nestlé, mengutip penelitian M1ndset 2022 dari ForwardKey.

Cokelat Nestlé Sustainably Sourced akan berisi visual untuk mendorong pelanggan mempelajari lebih lanjut tentang Nestlé Cocoa Plan dan kolaborasinya dengan Rainforest Alliance. Nestlé Cocoa Plan didirikan 15 tahun yang lalu untuk meningkatkan penghidupan masyarakat, memperbaiki kondisi sosial keluarga dan meningkatkan keberlanjutan produk. Sejauh ini mereka telah berinteraksi dengan lebih dari 170.000 keluarga, kata perusahaan itu.

Kakao Bersumber Berkelanjutan dari Nestlé akan tersedia dalam kantong kertas yang dapat didaur ulang. Ini adalah strategi yang digunakan oleh merek kembang gula Nestlé lainnya seperti Smarties, yang telah beralih ke kemasan kertas. Kantong ini akan membantu Nestlé menerapkan mantra Kakao Bersumber Berkelanjutan agar lebih baik bagi konsumen dan lingkungan.

“Melalui branding yang kreatif, kami dapat memberikan transparansi mengenai asal kakao yang digunakan dalam coklat kami,” kata Aura Sanchez, kepala pemasaran di Nestlé Travel Retail. “Hal ini memungkinkan kami untuk meningkatkan kesadaran tentang komitmen jangka panjang kami untuk mendukung keluarga petani kakao dan keberlanjutan produksi kakao dalam jangka panjang.”

Merek coklat baru ini merupakan pengumuman keberlanjutan terbaru dari Nestlé. Pada tahun 2022, Nescafe, merek kopi terbesar Nestlé, mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari $1 miliar untuk membantu raksasa makanan dan minuman yang menyediakan kopi secara lebih berkelanjutan. Dan pada bulan Januari, Nestlé meluncurkan KitKat pertama yang dibuat dengan bahan-bahan kakao yang sepenuhnya dapat dilacak dan bersumber dari keluarga petani yang didukungnya.

Hanya sedikit industri bahan baku yang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir selain produksi kakao. Industri ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk fluktuasi harga, rendahnya pendapatan petani, pekerja anak yang terus-menerus, dan dampak perubahan iklim yang berkelanjutan. Tantangan-tantangan ini memaksa pengguna kakao di seluruh industri untuk meresponsnya.

Awal bulan ini, Hershey mengumumkan keinginannya untuk memperluas rantai pasokan kakao yang sudah 100% terverifikasi secara independen dengan membangun visibilitas sumber penuh untuk volume kakaonya di Pantai Gading dan Ghana pada tahun 2025. Hershey memperkenalkan strategi Cocoa For Good enam tahun lalu untuk meningkatkan komunitas kakao dan membantu mengatasi tantangan sosial dan lingkungan yang sistemik.

Perusahaan lain, termasuk pemimpin bahan-bahan coklat Barry Callebaut dan pembuat Snickers Mars Wrigley, juga mempunyai program keberlanjutan kakao.