Pejabat kesehatan Norwegia sedang menyelidiki alasan di balik lonjakan kasus Salmonella, yang telah menyebabkan lebih dari 30 orang sakit.

Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) mengatakan jumlah orang yang terinfeksi Salmonella typhimurium meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sepanjang tahun ini, 33 orang telah jatuh sakit.

Cari sumber yang terkontaminasi.
Dengan bantuan dari Otoritas Keamanan Pangan Norwegia (Mattilsynet) dan Institut Kedokteran Hewan, FHI telah mulai meningkatkan pemantauan terhadap semua kasus Salmonella Typhimurium yang terkonfirmasi.

Beberapa orang yang sakit akan diwawancarai sehingga petugas dapat mencoba mencari tahu apakah ada sumber penularan yang sama.

Otoritas Keamanan Pangan Norwegia mengumpulkan informasi dari beberapa orang sakit tentang apa yang mereka makan dan kontak mereka sebelum jatuh sakit.

Wabah Salmonella jarang terjadi di Norwegia. Angka kejadian ini lebih rendah pada hewan ternak di Norwegia dan makanan produksi dalam negeri, namun bahan makanan impor dari negara dimana Salmonella lebih banyak terdapat dapat menimbulkan risiko infeksi.

Pada tahun 2023, Norwegia mengalami tiga wabah Salmonella yang menginfeksi 14 orang. Wabah Salmonella Kintambo dengan lima kasus ditelusuri berasal dari produk biji wijen dari Suriah. Ini adalah bagian dari insiden multi-tahun dan multi-negara. Sayuran berdaun impor diduga menyebabkan wabah Salmonella Napoli dengan tujuh pasien.

Pihak berwenang mengatakan kebersihan dapur dan tangan yang baik dapat mencegah penyebaran bakteri Salmonella antar makanan dan antar manusia. Mereka menyarankan masyarakat untuk memasak makanan secara menyeluruh dan mencuci buah dan sayuran.

Wabah Salmonella Denmark
Sementara itu, Denmark telah memperbarui jumlah kasus dalam dua wabah Salmonella baru-baru ini.

Sebanyak 66 orang sakit akibat wabah Salmonella Typhimurium yang terkait dengan daging giling (cincang) dari Inggris. Hilton Foods Danmark menarik kembali berbagai daging giling pada bulan Mei.

Statens Serum Institut (SSI) mengatakan pasien dicatat pada bulan Maret hingga Juni. Mereka terdiri dari 38 laki-laki dan 28 perempuan. Kasusnya berkisar antara usia di bawah 1 tahun hingga 83 tahun, dengan usia rata-rata 51 tahun.

Selain itu, wabah Salmonella Typhimurium monofasik kini telah menyerang 58 orang pada bulan April, Mei, dan Juni.

Korban sakit berjumlah 35 laki-laki dan 23 perempuan. Usia mereka berkisar antara di bawah 1 tahun hingga 85 tahun, dengan usia rata-rata di atas 41 tahun.

SSI, Danish Veterinary and Food Administration (Fødevarestyrelsen), dan DTU Food Institute masih mencari sumber wabah ini. Wawancara dengan pasien menunjukkan bahwa daging giling yang terkontaminasi adalah media penularan.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)