Dengarkan artikelnya 2 menit
Audio ini dibuat secara otomatis. Harap beri tahu kami jika Anda memiliki masukan.
Stroberi adalah buah yang rewel dan membutuhkan suhu yang tepat untuk menjaga kualitasnya.
Steve Statler, pakar keamanan pangan di platform teknologi Ambient IoT Wiliot, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia memperhatikan kesegaran buah merah yang dijual di toko-toko telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Ia menemukan stroberi terbaik berasal dari halaman belakang rumahnya atau pasar buah kecil di pinggir jalan.
“Saya pergi ke setiap supermarket untuk mencari stroberi yang enak, dan rasanya seperti karton atau busuk di mobil dalam perjalanan pulang dan keesokan harinya, rasanya lembek,” kata Statler.
Label pelacakan nirkabel Ambient IoT — yang berisi teknologi penginderaan panas yang mengirimkan data melalui Bluetooth dan 5G — memungkinkan perusahaan memantau suhu dan kelembapan produk. Label tersebut saat ini digunakan di seluruh rantai pasokan, menurut Statler, termasuk oleh perusahaan makanan yang ingin memanfaatkan teknologi rantai pasokan baru.
Mempertahankan kualitas produk segar sulit dilakukan karena umur simpannya yang pendek. Proses penuaan buah dimulai di pertanian dan berlanjut ke toko kelontong, di mana buah tersebut dapat cepat menjadi tua di lingkungan yang panas. Siklus tersebut, kata Statler, dapat berdampak sangat buruk bagi stroberi.
“Mereka tidak seperti pisang atau jeruk karena tidak memiliki kulit yang tebal dan tidak memiliki lapisan pelindung. Secara alami, bahan-bahan tersebut lunak sehingga lebih rentan terhadap pembusukan,” kata Statler.
Label Ambient IoT dapat membantu perusahaan makanan dan pedagang grosir melacak siklus hidup stroberi mereka, katanya. Pada platform online Wiliot, ia dapat menandai jika buah tersebut dimasukkan ke dalam freezer atau ditinggalkan di lantai toko padahal seharusnya buah tersebut disimpan di lemari es.
Seiring dengan upaya industri makanan untuk meningkatkan ketertelusuran produk, label Ambient IoT juga telah digunakan untuk melacak risiko penyakit bawaan makanan, seperti salmonella pada selada.
Menurut Statler, Asosiasi Produk Segar Internasional telah menunjukkan minat terhadap label tersebut. Namun platform teknologi ini belum secara langsung menargetkan perusahaan makanan, melainkan berfokus pada pedagang grosir yang mereka yakini memiliki kemampuan lebih untuk melakukan perubahan.
“Mereka mengontrol banyak mil terakhir menuju pelanggan,” kata Statler. “Pada akhirnya mereka akan mendorong hal ini ke hulu, dan itulah cara kami melibatkan Driscoll.”