Memperkenalkan Bahan-Bahan dalam Fokus, kolom kecil Food Dive menyoroti perkembangan menarik di sektor bahan-bahan.

MycoTechnology, sebuah perusahaan yang mempelopori penelitian jamur dan inovasi bahan, tahun lalu menemukan pemanis alami yang dapat diperoleh dari truffle madu yang sangat banyak dicari.

Ditemukan di Hongaria, truffle madu adalah varietas umbi langka — organ penyimpan nutrisi pada beberapa tanaman — yang memiliki rasa berbeda dibandingkan truffle lainnya.

Penemuan protein manis dari truffle madu bisa menjadi “alternatif pengganti gula dan pemanis buatan yang dapat mengurangi konsumsi gula global dan membangun masa depan yang lebih sehat,” menurut MycoTechnology.

Minggu lalu, pemanis truffle madu mencapai tonggak teknis dan keamanan baru, membawanya lebih dekat ke pasar, kata perusahaan itu dalam rilisnya kepada Food Dive.

Protein tersebut tidak dianggap menyebabkan alergi atau beracun dan dapat dicerna sepenuhnya oleh manusia, menurut evaluasi keamanan baru yang dirilis bulan ini oleh MycoTechnology. Alih-alih diserap dalam bentuk aslinya, pemanis tersebut terurai menjadi asam amino yang ditemukan pada sumber protein lain seperti daging, ikan, dan telur.

“Terobosan ini mengantarkan era baru pemanis berlabel bersih, merevolusi cara kita membuat makanan dan minuman tanpa bergantung pada gula tradisional atau pemanis buatan,” kata Alan Hahn, mantan CEO MycoTechnology, dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan yang berbasis di Colorado ini mengisolasi protein manis menggunakan teknologi fermentasi presisi. Hasilnya adalah rasa yang unik dan potensi hingga 2.500 kali lebih manis dibandingkan sukrosa.

MycoTechnology ingin bekerja sama dengan “mitra industri besar.” Mereka mengharapkan protein tersebut tersedia untuk pengujian dan pengembangan akhir tahun ini.