Bantuan makanan yang didistribusikan diduga menjadi penyebab lebih dari 200 orang jatuh sakit di Filipina.

Pejabat kesehatan Agusan del Sur mengatakan 216 orang telah dirawat di rumah sakit awal pekan ini dengan gejala seperti muntah dan sakit perut.

Insiden ini dianggap sebagai keracunan makanan berdasarkan gejala pasien yang dibawa ke pusat kesehatan berbeda. Mayoritas orang kini telah dipulangkan, dan diyakini tidak ada yang sakit parah.

Makanan tersebut diduga berasal dari Palang Merah Filipina (RRC). Badan ini telah membantu ribuan orang yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di Mindanao. Media lokal melaporkan makanannya termasuk hati ayam, telur, dan nasi.

Tanggapan Palang Merah
RRT telah menghentikan program makanan hangat di provinsi tersebut sementara penyelidikan mengenai penyebab insiden tersebut sedang berlangsung.

“Kesejahteraan masyarakat adalah perhatian utama kami, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa setiap individu yang dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin terhindar dari bahaya. Kami akan menunggu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung dan memberikan dukungan kami kepada pihak berwenang. RRT tetap transparan dan akan berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah mengenai masalah serius ini,” demikian pernyataan RRT.

RRT mengatakan pihaknya adalah salah satu dari beberapa kelompok yang menyediakan makanan hangat di Agusan del Sur. Ini telah melayani sekitar seribu penduduk per hari sejak Januari.

Pengujian sampel tinja dari pasien, makanan, dan air minum telah dilakukan, dan hasilnya masih menunggu keputusan.

RRT telah mendistribusikan air dan hampir 24.500 makanan hangat kepada para korban banjir dan mengirimkan 248 sukarelawan untuk membantu upaya bantuan dan melakukan sesi pertolongan pertama serta pelatihan mengenai kebersihan.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)



Source link