Laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa kejadian delapan infeksi yang ditularkan melalui makanan di dalam negeri meningkat atau tetap stabil pada tahun 2023 dibandingkan dengan data dasar tahun 2016-2018. Berita ini menyoroti tantangan dalam memenuhi tujuan pengurangan penyakit federal yang ditetapkan oleh inisiatif Orang Sehat 2030 (HP2030).

Data awal tahun 2023 dari Foodborne Diseases Active Surveillance Network (FoodNet) menunjukkan bahwa meskipun upaya kesehatan masyarakat terus dilakukan, infeksi seperti campylobacteriosis, infeksi Escherichia coli (STEC) penghasil toksin Shiga, yersiniosis, vibriosis, dan siklosporiasis mengalami peningkatan. Sebaliknya, kejadian listeriosis, salmonellosis, dan shigellosis tetap stabil.

Meningkatnya infeksi dan perubahan diagnostik
Salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap peningkatan laporan infeksi bawaan makanan adalah meningkatnya penggunaan tes diagnostik independen budaya (CIDT). Tes-tes ini, yang memungkinkan diagnosis infeksi lebih cepat dan efisien, telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun CIDT telah meningkatkan kecepatan diagnosis dan pengobatan klinis, CIDT juga menghadirkan tantangan bagi pengawasan kesehatan masyarakat.

CIDT bekerja dengan mendeteksi keberadaan gen atau antigen yang terkait dengan patogen tertentu. CIDT dapat dilakukan lebih cepat dan memberikan hasil jauh lebih cepat dibandingkan metode berbasis budaya tradisional.

Menurut CDC, persentase infeksi yang didiagnosis oleh CIDT terus meningkat pada tahun 2023. Tren ini memengaruhi tingkat kejadian yang diamati, karena CIDT dapat mengidentifikasi infeksi yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya, sehingga menyebabkan peningkatan nyata dalam kasus yang dilaporkan.

Implikasinya bagi kesehatan masyarakat
Menurut laporan tersebut, temuan ini menekankan perlunya pengawasan berkelanjutan untuk memantau dampak perubahan praktik diagnostik terhadap tren penyakit. Selain itu, ada seruan untuk melakukan upaya pencegahan yang ditargetkan untuk mengurangi kejadian penyakit bawaan makanan. Meskipun terdapat kurangnya kemajuan menuju tujuan HP2030, CDC menekankan bahwa peningkatan kasus yang dilaporkan belum tentu menunjukkan peningkatan infeksi yang sebenarnya, melainkan merupakan bukti dari metode deteksi yang lebih baik.

Pada tahun 2023, FoodNet memperluas wilayah tangkapannya untuk pertama kalinya sejak tahun 2004, sehingga meningkatkan keterwakilan datanya. Perluasan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan jaringan untuk memantau tren kejadian penyakit dan menggeneralisasi temuan pada populasi AS yang lebih luas.

Sedang mencari
Temuan dari laporan CDC menggarisbawahi kompleksitas dalam melacak dan mengurangi penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat. Seiring dengan berkembangnya teknologi diagnostik, strategi untuk memantau dan memberantas infeksi ini juga harus berubah.

Pengawasan yang dilakukan oleh CDC dan perluasan cakupan wilayah FoodNet merupakan langkah penting menuju pemahaman dan penanganan dinamika penyakit bawaan makanan di AS, memastikan bahwa upaya tersebut selaras dengan lanskap praktik diagnostik dan kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus berkembang.