Departemen kesehatan di seluruh negeri memperingatkan konsumen untuk memeriksa label sebelum menikmati minuman musim gugur yang populer: sari apel. Meskipun mungkin tampak seperti suguhan musim gugur yang klasik, tidak semua sari apel aman untuk diminum, dan satu detail penting dapat membantu Anda menghindari keracunan makanan.

Pakar kesehatan mengingatkan konsumen bahwa sari apel yang tidak dipasteurisasi dapat menimbulkan risiko penyakit serius, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah mengeluarkan peringatan musiman tentang potensi bahaya jus yang tidak dipasteurisasi, yang mungkin mengandung bakteri berbahaya.

Risiko sari buah apel yang tidak dipasteurisasi
Sari apel yang tidak dipasteurisasi telah dikaitkan dengan beberapa wabah penyakit bawaan makanan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017, tujuh orang di California Utara jatuh sakit setelah mengonsumsi sari buah apel yang tidak dipasteurisasi dan terkontaminasi E. coli. Dua tahun sebelumnya, sebuah kebun dekat Placerville, California, dikaitkan dengan 13 kasus infeksi E. coli yang dikonfirmasi terkait dengan jus apel yang tidak dipasteurisasi. Wabah ini menyoroti bahaya yang terkait dengan jus yang tidak diolah, yang dapat mengandung bakteri seperti parasit E. coli, Salmonella, dan Cryptosporidium.

Pasteurisasi, sebuah proses yang menggunakan panas atau sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri berbahaya, merupakan langkah kunci dalam membuat sari apel aman untuk dikonsumsi. Tanpa pasteurisasi, apel segar yang digunakan dalam produksi sari buah apel dapat membawa bakteri dari kebun ke gelas, terutama jika buah tersebut rusak atau tidak dicuci dengan benar.

Menurut FDA, gejala penyakit bawaan makanan akibat jus yang tidak dipasteurisasi dapat berupa muntah, diare, sakit perut, demam, dan nyeri tubuh. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari setelah mengonsumsi minuman yang terkontaminasi, meskipun dalam beberapa kasus, gejala tersebut mungkin memerlukan waktu hingga enam minggu untuk muncul. Dalam kasus yang parah, terutama pada populasi rentan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.

Bagaimana mengidentifikasi sari buah apel yang aman
Sebagian besar jus dan sari buah apel yang dijual di toko kelontong AS telah dipasteurisasi, sehingga aman untuk dikonsumsi secara umum. Namun, sari buah apel yang tidak diolah sering kali ditemukan di pasar petani, pabrik sari buah apel, toko makanan kesehatan, dan bar jus. Sari buah apel yang tidak diolah biasanya dijual di bagian pendingin dan mungkin tidak selalu diberi label sebagai tidak dipasteurisasi.

FDA mewajibkan semua jus yang dikemas dan tidak dipasteurisasi memiliki label peringatan yang jelas: “PERINGATAN: Produk ini belum dipasteurisasi dan oleh karena itu mungkin mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius pada anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.”

Namun, sari buah apel yang dijual dalam gelas di tempat-tempat seperti pasar petani atau kebun apel tidak diharuskan mencantumkan label ini. Konsumen harus menanyakan apakah sari buah apel telah dipasteurisasi sebelum membelinya untuk memastikan keamanannya.

Pedoman pembuatan sari buah apel di rumah
Bagi mereka yang berencana membuat sari apel sendiri di rumah setelah seharian memetik apel, FDA merekomendasikan untuk mengikuti praktik kebersihan yang ketat. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air hangat sebelum memegang apel, dan pastikan apel dicuci dengan air mengalir sebelum dibuat jus. Hindari penggunaan apel yang rusak atau memar, karena dapat menampung lebih banyak bakteri.

Jika Anda menyajikan sari buah apel kepada wanita hamil, anak kecil, atau siapa pun dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, cara paling aman adalah menggunakan apel yang sudah dipasteurisasi atau memanaskan sendiri sari apel tersebut untuk membunuh bakteri potensial.

Dorongan untuk kesadaran yang lebih besar
Beberapa pejabat kesehatan, seperti Departemen Kesehatan Ogle County di Illinois, telah mengeluarkan peringatan saat musim gugur dimulai, mengingatkan warga untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi sari apel yang tidak dipasteurisasi. Menurut penasehat mereka, “ Sari apel adalah minuman yang terbuat dari apel segar. Biasanya warnanya keruh dan berwarna keemasan karena tidak disaring dan tidak dipasteurisasi. Kebanyakan kebun apel tidak meluangkan waktu untuk melakukan pasteurisasi karena hal itu tidak diperlukan.”

Meskipun sari buah apel yang tidak dipasteurisasi sering kali dipasarkan sebagai produk “alami” atau tradisional, para ahli kesehatan menekankan bahwa potensi risikonya jauh lebih besar daripada manfaat yang dirasakan, terutama bagi kelompok rentan.

Jadi, saat Anda menikmati cita rasa musim gugur, ingatlah untuk meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa label pada sari apel Anda atau bertanya kepada penjual tentang status pasteurisasinya. Mengambil langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penyakit bawaan makanan yang serius dan memastikan bahwa Anda dan keluarga dapat menikmati suguhan musim ini dengan aman.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)



Source link