Badan Standar Makanan (FSA) telah menganalisis risiko terhadap anjing dan kucing akibat mengonsumsi makanan hewan mentah yang terkontaminasi dan dampaknya terhadap orang yang memberi mereka makanan tersebut.
Makanan hewan mentah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Barang-barang tersebut dibuat dari Produk Sampingan Hewan (ABP) Kategori 3 yang telah dinyatakan layak untuk dikonsumsi manusia di rumah potong hewan namun melebihi persyaratan. Mereka tidak mengalami pemasakan atau perlakuan panas sehingga produk akhir dapat terkontaminasi patogen. Mayoritas dijual dalam keadaan beku dan biasanya memiliki tanggal terbaik sebelum lebih dari satu tahun.
Penilaian tersebut mempertimbangkan risiko anjing dan kucing tertular Salmonella, E. coli beta-glucuronidase-positif, E. coli (STEC) penghasil toksin Shiga, Campylobacter, dan infeksi Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap methisilin dari produk yang terkontaminasi. Asuransi ini juga mencakup risiko penularan kepada pemilik hewan dengan menangani produk tersebut di rumah atau melalui penularan dari hewan peliharaan yang terinfeksi.
Terdapat ketidakpastian seputar prevalensi dan gejala infeksi klinis pada hewan pendamping dan cara produk makanan hewan mentah ditangani, disimpan, dan disiapkan di rumah. Jumlah pemilik hewan peliharaan dalam kategori rentan yang menggunakan makanan hewan mentah juga tidak jelas.
Survei terbaru yang dilakukan FSA untuk menguji produk makanan anjing dan kucing mentah yang dijual eceran di Inggris dari Maret 2023 hingga Februari 2024 mendeteksi tingginya prevalensi patogen ini. Temuan lengkapnya belum dipublikasikan, namun hasil dari 306 dari 380 sampel menunjukkan bahwa 20 persen positif Salmonella, 11 persen Campylobacter, 9 persen MRSA, dan 11 persen STEC.
Survei ini juga menemukan bahwa saran pengemasan sangat bervariasi antar produsen. Beberapa label produk memuat petunjuk seperti mencuci tangan setelah memegang dan menyimpannya jauh dari makanan manusia. Namun, label lain tidak memiliki petunjuk penanganan.
Risiko berdasarkan patogen
Panduan FSA mengenai makanan hewan mentah mencakup praktik kebersihan seperti mencuci tangan setelah memegang, menyimpan produk jauh dari makanan manusia, dan membersihkan semua permukaan yang bersentuhan dengan produk. Penanganan dan praktik kebersihan yang buruk dapat menyebabkan kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi pada manusia.
Risiko bagi anjing dan kucing akibat mengonsumsi makanan hewan mentah yang terkontaminasi Salmonella adalah sedang, artinya terjadi secara rutin, dengan tingkat ketidakpastian sedang.
Risiko bagi hewan-hewan ini untuk mengonsumsi makanan hewan mentah yang terkontaminasi Campylobacter dianggap rendah, artinya jarang terjadi tetapi memang terjadi. Bagi STEC, risiko pada anjing dinilai rendah dan sangat rendah pada kucing.
Risiko infeksi Salmonella, Campylobacter, dan STEC bagi pemilik hewan peliharaan akibat menangani produk yang terkontaminasi di rumah dianggap rendah. Kemungkinan paparan pada manusia akan bergantung pada praktik kebersihan saat menangani pakan dan membersihkan kotoran.