Jumlah kasus Salmonella di Inggris telah kembali ke tingkat sebelum pandemi COVID-19 dan 11 wabah dilaporkan pada tahun 2022.
Salmonella Enteritidis kembali menjadi serovar yang paling sering dilaporkan dan infeksi Salmonella Typhimurium juga meningkat, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Pada tahun 2022, terdapat 8,125 kasus Salmonella di Inggris, dibandingkan dengan 5,033 pada tahun 2021, 4,712 pada tahun 2020, dan 8,398 pada tahun 2019.
Laporan Salmonella Enteritidis melonjak dari 747 pada tahun 2021 menjadi 2.044 pada tahun 2022. Infeksi Salmonella Typhimurium meningkat dari 1.219 pada tahun 2021 menjadi 1.731 pada tahun 2022. Salmonella Infantis berada di urutan ketiga dengan 310 laporan, disusul Salmonella Newport, Mbandaka, Agona, dan Virchow.
Data berasal dari Sistem Pengawasan Generasi Kedua (SGSS) dan eFOSS (sistem pengawasan wabah bawaan makanan dan non-makanan elektronik) dari divisi Infeksi Gastrointestinal dan Keamanan Pangan (One Health) (GIFSOH).
Kelompok usia dengan laporan laboratorium terbanyak adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun. Kategori ini mencakup 26 persen laporan laboratorium. Pasien dibagi rata antara pria dan wanita.
London memiliki jumlah laporan laboratorium Salmonella tertinggi dengan 1.631 dan merupakan wilayah dengan angka tertinggi dengan 18,4 laporan per 100.000 penduduk. Wilayah Timur Laut memiliki jumlah laporan Salmonella terendah dengan 408 laporan, namun Wilayah East Midlands memiliki tingkat pelaporan terendah yaitu 11,5 per 100.000 penduduk.
Pada tahun 2022 di 30 negara di Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), tercatat lebih dari 66.700 kasus Salmonella dengan 81 kematian. Perancis, Jerman dan Spanyol melaporkan lebih banyak kasus dibandingkan Inggris.
Detail wabah
Sebelas wabah tercatat di Inggris pada tahun 2022 dengan 591 pasien dan empat disebabkan oleh Salmonella Typhimurium.
Yang terbesar berdampak pada 133 orang di Inggris dengan 26 orang dirawat di rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh coklat Ferrero Kinder yang terkontaminasi. Wabah lainnya dengan 91 kasus dikaitkan dengan produk daging. Makanan siap saji yang terkontaminasi Salmonella Typhimurium membuat 24 orang sakit dan dua orang meninggal. Lima orang jatuh sakit setelah minum susu mentah di sebuah peternakan.
Dua wabah Salmonella Infantis dikaitkan dengan ayam. Yang pertama berdampak pada 50 orang dan yang kedua memiliki 58 kasus.
Satu orang meninggal dan 10 orang dirawat di rumah sakit akibat wabah Salmonella Mbandaka dengan 112 kasus disebabkan oleh ayam.
Wabah Salmonella Gueuletapee dengan 47 pasien dikaitkan dengan daging kebab dan wabah Salmonella Agona dengan 16 pasien disebabkan oleh mentimun.
Ketumbar segar yang disajikan di sebuah restoran membuat 33 orang sakit dan empat orang dirawat di rumah sakit karena Salmonella Java. Sumber wabah Salmonella lain yang menyerang 22 orang tidak ditemukan.
Beberapa dari wabah ini juga melibatkan negara lain. Wabah coklat Salmonella Typhimurium memiliki 455 kasus yang dikonfirmasi laboratorium di 17 negara.
Pada Maret 2024, wabah Salmonella Mbandaka telah membuat sedikitnya 300 orang sakit di tujuh negara, termasuk 173 orang di Inggris. Strain wabah ini ditemukan pada fillet dada ayam beku yang diproduksi di Ukraina.
Insiden Salmonella Agona mempengaruhi lebih dari 100 orang di tiga negara Eropa. Mentimun dari Spanyol diduga sebagai sumbernya.
Inggris juga terlibat dalam wabah Salmonella Virchow yang disebabkan oleh daging kebab ayam dan wabah Salmonella Senftenberg yang terkait dengan tomat mirip ceri.
(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)