Sekitar 1 dari 5 sampel susu eceran dinyatakan positif mengidap virus flu burung yang menyerang ternak dan unggas AS, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), meskipun penelitian tambahan menunjukkan bahwa produk susu tetap aman untuk dikonsumsi.

Hasil awal dari survei susu nasional menunjukkan bahwa sekitar 20% sampel mengandung partikel virus flu burung yang sangat patogen, sehingga menunjukkan bahwa wabah di kalangan peternakan sapi perah lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun, uji inokulasi telur awal, yang dianggap sebagai “standar emas” dalam menentukan apakah suatu virus menular, menunjukkan bahwa pasteurisasi efektif dalam membunuh virus.

FDA juga mengatakan bahwa flu burung tidak terdeteksi pada sampel susu formula bayi bubuk yang dijual secara eceran.

“Hasil ini menegaskan kembali penilaian kami bahwa pasokan susu komersial aman,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Flu burung telah terdeteksi di 34 peternakan sapi perah di sembilan negara bagian, dan Colorado melaporkan kasus positif pertamanya pada hari Kamis.

AS telah meningkatkan responsnya untuk membendung penyebaran virus, dan pada hari Senin menerapkan persyaratan pengujian untuk sapi perah sebelum diangkut melintasi batas negara bagian. Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan juga mewajibkan identifikasi elektronik untuk sapi dan bison tertentu yang berpindah antar negara bagian agar dapat dengan cepat menentukan dan merespons wabah apa pun.

FDA sedang melakukan penelitian terhadap hampir 300 sampel eceran produk susu dari 38 negara bagian, dan berencana untuk merilis hasil tambahan sesegera mungkin.



Source link