Dengarkan artikelnya 3 menit
Audio ini dibuat secara otomatis. Harap beri tahu kami jika Anda memiliki masukan.
Moët Hennessy mengumumkan investasi minoritas yang signifikan di French Bloom, pembuat anggur bersoda non-alkohol yang mewah. Ketentuan finansial dari kesepakatan itu tidak dipublikasikan.
French Bloom, yang memulai debutnya pada tahun 2021, dijual di lebih dari 30 negara dan dibuat dengan campuran chardonnay dan pinot noir Prancis. Dalam siaran persnya, French Bloom mengatakan pihaknya bertujuan untuk mencapai titik temu antara anggur Prancis berkualitas tinggi dan meningkatnya permintaan untuk mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang.
Dalam pernyataannya, CEO Moët Hennessy Philippe Schaus menyebut French Bloom sebagai pionir dalam kategori anggur non-alkohol.
“Investasi ini sejalan dengan inisiatif strategis utama Moët Hennessy, yang menunjukkan komitmen kami untuk menawarkan pilihan bebas alkohol berkualitas tinggi kepada konsumen yang mengurangi asupan alkohol mereka,” kata Schaus. “Kami yakin bahwa keahlian kami di bidang Wines and Spirits, dikombinasikan dengan inovasi luar biasa dan kepemimpinan visioner dari tim French Bloom, akan memungkinkan kami merancang masa depan kategori ini.”
CEO Bloom Perancis Rodolphe Frerejean-Taittinger mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bimbingan Moët Hennessy akan membantunya mempercepat pengembangan merek seiring dengan berkembangnya kategori non-alkohol dengan cepat.
Investasi ini dilakukan setelah LVMH, konglomerat barang mewah yang memiliki dan mengoperasikan Moët Hennessy, melaporkan penurunan pendapatan anggur dan minuman beralkohol sebesar 12% pada paruh pertama tahun ini. Mengenai laporan pendapatan terbaru perusahaan, CFO Jean-Jacques Guiony menyatakan “situasi global saat ini, baik geopolitik atau makroekonomi, tidak membuat orang bergembira dan membuka botol sampanye.”
Karena banyak konsumen muda melaporkan bahwa mereka mengurangi konsumsi minuman beralkohol atau tidak mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali, perusahaan minuman dewasa berupaya mendiversifikasi portofolio mereka dengan menawarkan minuman tanpa minuman beralkohol dan minuman beralkohol rendah. Bulan lalu, pembuat Guinness Diageo mengumumkan pembelian Ritual Zero Proof Non-Alcoholic Spirits, yang menjual alternatif bebas minuman keras selain gin, wiski, tequila, dan banyak lagi.
Meskipun koktail non-alkohol tersedia secara luas, sampanye tanpa bukti yang ditargetkan untuk peminum berusia di atas 21 tahun masih merupakan kategori khusus. Kategori anggur non-alkohol bernilai $2,26 miliar pada tahun 2023, dan diproyeksikan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 6,4%, menurut Grand View Research.