Kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghasilkan panduan untuk membantu mendorong penghapusan beban kesehatan yang terkait dengan parasit.

Fascioliasis adalah penyakit parasit yang menyerang manusia dan berbagai hewan. Penyakit ini disebabkan oleh trematoda Fasciola hepatica di Amerika Latin dan Karibia. Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikannya sebagai penyakit tropis yang terabaikan. Pada tahun 2012, para ahli memperkirakan ada 2,6 juta orang yang terinfeksi.

Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) berupaya menghilangkan fascioliasis sebagai masalah kesehatan masyarakat di Amerika pada tahun 2030.

Sebagai bagian dari upaya ini, pedoman telah dikembangkan untuk memberikan informasi dan panduan guna mendukung negara-negara dalam mencapai dan mencapai tujuan tersebut.

Tentang fascioliasis
Fascioliasis pada manusia terbatas pada lingkungan di mana terdapat karakteristik dan faktor sosio-ekonomi tertentu yang diperlukan untuk terjadinya infeksi. Daerah seperti ini biasanya diasosiasikan dengan petani skala kecil dan masyarakat pedesaan. Orang tertular infeksi Fasciola dengan menelan metaserkaria pada tanaman air, makanan, dan air. Metacercariae adalah bentuk larva akhir yang infektif dari trematoda.

Siklus penularan Fasciola sangat kompleks dan melibatkan banyak mamalia sebagai inang definitif. Penularannya memerlukan siput air tawar sebagai inang perantara dan menelan tanaman atau air yang terkontaminasi. Hal ini terkait dengan sanitasi yang buruk dan kebersihan makanan yang tidak memadai.

Siklus hidup Fasciola adalah sekitar 14 hingga 23 minggu. Jangka waktu dari tertelannya metaserkaria hingga eliminasi telur melalui tinja adalah sekitar dua bulan, namun bervariasi tergantung pada inang dan tingkat infeksi. Pada manusia, bisa bertahan hingga tiga hingga empat bulan. Parasit dewasa diperkirakan hidup antara 9 dan 13 tahun pada manusia.

Parasit ini dapat menginfeksi semua kelompok umur, namun anak-anak hingga usia 15 tahun dan dewasa muda merupakan kelompok utama yang mengalami akibat akut dan kronis dari penyakit ini, termasuk anemia, penyakit kuning, dan kerusakan saluran empedu hati.

Langkah-langkah pencegahan
Intervensi untuk menghilangkan fascioliasis sebagai masalah kesehatan masyarakat meliputi kemoterapi preventif, tindakan kedokteran hewan, termasuk perawatan hewan peliharaan, dan pemagaran area penggembalaan dan perairan tawar yang diduga terinfeksi. Tindakan jangka panjang mencakup promosi informasi, pendidikan, dan komunikasi, pengendalian atau pengelolaan siput inang perantara, dan drainase lahan penggembalaan.

Menurut panduan tersebut, setiap langkah harus disesuaikan dengan situasi saat ini dan tujuan serta sumber daya masing-masing negara.

Langkah-langkah pengendalian termasuk menggunakan air yang bebas dari kontaminasi kotoran manusia dan hewan ketika menanam sayuran dan menghindari penggunaan tanaman dan sayuran mentah dalam persiapan makanan. Jika memungkinkan, masak sayuran pada suhu 60 derajat C (140 derajat F). Pendinginan dan pembekuan bukanlah metode yang efisien.

Panduan tersebut menyatakan bahwa pihak berwenang harus memfasilitasi penggunaan air yang aman, melakukan inspeksi selama penyembelihan atau pemotongan hewan, dan mengawasi penyebaran pesan-pesan promosi kesehatan dan pendidikan. Penting juga untuk melibatkan masyarakat ketika menganalisis masalah, merencanakan solusi, dan melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi tindakan.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)



Source link