Dengarkan artikelnya 2 menit
Audio ini dibuat secara otomatis. Harap beri tahu kami jika Anda memiliki masukan.
Penjelasan Singkat: Perusahaan teknologi pangan Swiss, Planted, berencana memperluas produk steak utuh yang difermentasi ke tingkat global setelah debutnya di Prancis pada hari Senin. Steak ini awalnya diluncurkan di layanan makanan di seluruh Eropa, diikuti oleh pengecer di Swiss dan Jerman. Produk tersebut kini telah berpindah ke restoran Prancis dan supermarket tertentu. Perusahaan ini melakukan investasi besar pada kemampuan fermentasinya pada bulan Maret, menciptakan 30 lapangan kerja baru di pabrik manufakturnya di Kemptthal, Swiss. Wawasan Menyelam:
Produk steaknya adalah potongan otot utuh dari protein model pinggang sapi yang dibuat dari bahan-bahan seperti kedelai, minyak lobak, kacang-kacangan, beras, dan campuran kultur mikroba.
Planted adalah salah satu dari banyak perusahaan yang menggunakan fermentasi untuk menciptakan produk protein alternatif. Juicy Marbles, Chunk Foods, Meati Foods, dan Umami merupakan beberapa perusahaan yang membuat alternatif “potongan utuh” dibandingkan daging konvensional.
Planted memuji produknya karena tinggi protein, tinggi serat, rendah jenuh dan tinggi zat besi dan vitamin B12. Merek tersebut menggambarkan “steak yang ditanam” sebagai yang pertama dari jenisnya. Bentuknya seperti pinggang daging sapi yang seluruhnya terbuat dari bahan-bahan nabati dan alami.
Salah satu pendiri Pascal Bieri mengatakan perusahaan telah bekerja dengan lebih dari 50 profesional gastronomi untuk menciptakan produk tersebut.
Pada bulan Oktober, perusahaan ini akan menampilkan produk steaknya di panggung global pada peringatan 60 tahun SIAL Paris — acara dua tahunan yang digambarkan sebagai pameran makanan terbesar di dunia. Acara ini akan menjadi cara Planted untuk menjangkau lebih banyak konsumen di pasar Eropa.
“Menurut saya, Inggris mungkin merupakan negara yang paling mirip dengan AS karena kita telah melihat beberapa stagnasi dalam kategori ini dalam beberapa tahun terakhir. Saya pikir yang terjadi adalah perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan protein tradisional datang tanpa terlalu mempedulikan kualitas produk dan tingkat pembelian kembali yang tidak baik,” kata Bieri kepada AgFunder News dalam wawancara sebelumnya.
CEO tersebut juga mengatakan bahwa kehadiran perusahaan di bidang jasa makanan telah membantunya menjangkau pengecer tertentu, yang menurutnya kini lebih pilih-pilih dibandingkan sebelumnya.