Listeria monocytogenes, umumnya dikenal sebagai Listeria, adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, khususnya pada populasi rentan seperti wanita hamil, bayi baru lahir, orang lanjut usia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Berikut beberapa pertanyaan paling umum yang ditanyakan tentang Listeria di internet:
1. Apa itu Listeria? Listeria adalah sejenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut listeriosis. Hal ini sering ditemukan dalam makanan yang terkontaminasi dan dapat bertahan dan tumbuh bahkan pada suhu dingin.
2. Makanan apa yang paling banyak dikaitkan dengan kontaminasi Listeria? Makanan yang umumnya dikaitkan dengan kontaminasi Listeria termasuk susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi, keju lunak (seperti Brie dan feta), daging deli, hot dog, makanan laut asap, dan sayuran mentah atau setengah matang.
3. Apa saja gejala infeksi Listeria? Gejala listeriosis bisa berupa demam, nyeri otot, mual, diare, sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang. Pada wanita hamil, gejalanya mungkin ringan, namun infeksinya bisa berakibat buruk pada janin, termasuk keguguran, lahir mati, atau infeksi neonatal.
4. Berapa lama gejala Listeria muncul? Gejala biasanya muncul mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu (hingga 70 hari) setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
5. Bagaimana Listeria didiagnosis dan diobati? Infeksi Listeria didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium terhadap darah, cairan tulang belakang, atau cairan tubuh lainnya. Perawatan utama untuk listeriosis adalah pemberian antibiotik. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama bagi wanita hamil, bayi baru lahir, dan pasien dengan gangguan sistem imun.
6. Bagaimana cara mencegah infeksi Listeria? Strategi pencegahan meliputi:
– Sering mencuci tangan dan permukaan benda.
– Memasak makanan pada suhu yang aman.
– Menyimpan makanan dengan benar dan menghindari kontaminasi silang.
– Menghindari makanan berisiko tinggi, terutama bagi wanita hamil, orang lanjut usia, dan individu dengan gangguan sistem imun.
– Mengkonsumsi produk susu pasteurisasi.
7. Apakah infeksi Listeria berbahaya selama kehamilan? Ya, listeriosis bisa sangat berbahaya selama kehamilan, menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi parah pada bayi baru lahir.
8. Bisakah saya mendapatkan Listeria dari salad kemasan atau buah dan sayuran yang sudah dipotong? Ya, Listeria dapat mencemari salad kemasan, buah-buahan yang sudah dipotong, dan sayuran. Pencucian dan penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi, namun bagi mereka yang berisiko tinggi, sebaiknya hindari salad siap saji dan produk yang sudah dipotong.
9. Bagaimana kontaminasi Listeria dikendalikan dalam produksi pangan? Fasilitas produksi makanan menerapkan langkah-langkah kebersihan, sanitasi, dan pengendalian suhu yang ketat. Pengujian rutin terhadap Listeria, mengikuti standar keamanan pangan, dan penarikan kembali produk yang terkontaminasi adalah bagian dari pengendalian kontaminasi Listeria.
10. Populasi manakah yang paling rentan terhadap infeksi Listeria? Populasi yang paling berisiko termasuk wanita hamil, bayi baru lahir, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (seperti mereka yang menjalani kemoterapi, pengidap HIV/AIDS, atau penerima transplantasi organ).
11. Bagaimana Listeria bertahan dalam suhu dingin dan beku? Tidak seperti banyak bakteri lainnya, Listeria dapat tumbuh pada suhu pendingin (serendah 0°C/32°F). Ia juga dapat bertahan hidup dalam kondisi beku, meskipun tidak tumbuh pada suhu tersebut.
12. Apa yang harus saya lakukan jika saya mencurigai saya menderita listeriosis? Segera cari pertolongan medis. Beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda tentang gejala Anda, riwayat diet, dan potensi paparan makanan yang terkontaminasi. Pengobatan dini dengan antibiotik dapat mengatasi infeksi secara efektif.
13. Seberapa umumkah infeksi Listeria? Infeksi Listeria relatif jarang terjadi tetapi bisa parah. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 1.600 orang terkena listeriosis setiap tahunnya, dan sekitar 260 orang meninggal karenanya.
14. Bisakah hewan peliharaan tertular infeksi Listeria dan dapat menularkannya ke manusia? Ya, hewan peliharaan bisa terkena listeriosis, terutama jika mereka mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Meskipun penularan dari hewan peliharaan ke manusia jarang terjadi, penularannya mungkin terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau makanan dan limbah mereka yang terkontaminasi.
15. Apakah ada peraturan khusus untuk mencegah kontaminasi Listeria pada industri makanan? Ya, berbagai negara memiliki peraturan dan pedoman untuk mencegah kontaminasi Listeria pada produksi pangan. Hal ini mencakup standar yang ditetapkan oleh lembaga seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA). Inspeksi rutin, kepatuhan terhadap Praktik Manufaktur yang Baik (GMP), dan sistem manajemen keamanan pangan seperti Titik Kontrol Kritis Analisis Bahaya (HACCP) merupakan bagian dari tindakan regulasi.