Dengarkan artikelnya 2 menit

Audio ini dibuat secara otomatis. Harap beri tahu kami jika Anda memiliki masukan.

Ringkasan Penyelaman: Quorn Foods, salah satu produsen protein asli bebas daging, akan memadukan bahan mikoproteinnya dengan daging untuk membuat produk seperti burger dan sosis. Proyek tersebut, yang akan diluncurkan akhir tahun ini, merupakan bagian dari evolusi merek tersebut dari membantu “beberapa orang tidak makan daging” menjadi membantu “semua orang makan lebih sedikit daging,” kata perusahaan tersebut. Nama Quorn tidak akan digunakan pada menu atau kemasan produk yang ditawarkan karena keterlibatan perusahaan berakhir dengan penyediaan bahan mikoprotein kepada pelanggan, katanya. Upaya ini merupakan perluasan dari divisi B2B Quorn, Marlow Ingredients, yang dibuat tahun lalu, sebagai pemasok mikoproteinnya. Produknya akan terdiri dari separuh bahan berbasis jamur dan separuh daging konvensional. Wawasan Menyelam:

Industri makanan nabati mendapat kritik karena bersikap “eksklusif” dalam menyampaikan pesan, dan sebagai hasilnya, beberapa merek berupaya untuk menjauh dari retorika tersebut.

Beberapa ahli mengatakan bahwa produk daging dan susu campuran adalah masa depan bagi kategori nabati, karena produk tersebut tidak menghalangi konsumen untuk mengidentifikasi produk tersebut bebas hewani atau tidak.

Quorn telah mendapatkan pelanggan untuk produk campurannya, seperti Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Ini adalah salah satu perusahaan tertua dalam kategori nabati dan telah menjual produk sejak tahun 1985. Perpindahan Quorn ke daging campuran mungkin menunjukkan adanya pergeseran dalam strategi perusahaan lain dalam bidang tersebut.

Merek, seperti Smug, memiliki produk susu, keju, dan mentega yang mengandung berbagai kombinasi bahan nabati serta produk hewani konvensional yang merupakan asal makanan tersebut secara tradisional.

50/50 Foods juga menjual produk burger yang terdiri dari setengah daging sapi dan setengah sayuran. Perusahaan ini berupaya menyasar kelompok “flexitarian,” atau orang-orang yang mengonsumsi daging dan susu namun juga ingin mengurangi konsumsi produk hewani.

CEO Impossible Foods Peter McGuiness mengatakan dalam wawancara sebelumnya bahwa dia merasa kategori tersebut telah menjadi “terlalu intelektual,” dan pada akhirnya yang ada hanyalah burger dan hot dog.



Source link