Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena Listeria monocytogenes di Spanyol telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2000.

Para peneliti mengatakan temuan ini seharusnya meningkatkan kekhawatiran mengenai beban kesehatan akibat listeriosis, terutama pada orang lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Data rawat inap Listeria monocytogenes dari tahun 2000 hingga 2021 berasal dari Database Pemulangan Rumah Sakit Nasional Spanyol. Pada tahun 2015, Pemerintah Spanyol menyatakan listeriosis sebagai penyakit wajib yang harus diberitahukan.

Sebuah studi di International Journal of Infectious Diseases menunjukkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2021, 8.152 pasien rawat inap dengan diagnosis Listeria monocytogenes teridentifikasi. Rata-rata lama masuk rumah sakit adalah 20,5 hari, dan usia rata-rata adalah 59,5 tahun.

4.747 laki-laki, 540 perempuan hamil, dan 3.196 pasien imunosupresi. Angka kematian pasien listeriosis di rumah sakit selama masa penelitian adalah 16,7 persen.

Dampak COVID-19 dan wabah besar

Tingkat penularan Listeria monocytogenes meningkat secara signifikan dari 5 penerimaan per 1 juta penduduk pada tahun 2000 menjadi 8,9 pada tahun 2021. Namun, angka tersebut menurun pada tahun 2020, didorong oleh langkah-langkah pengendalian pandemi COVID-19.

Dalam studi tersebut, jumlah kematian akibat Listeria monocytogenes meningkat dari 7,8 per 100.000 orang yang meninggal pada tahun 2000 menjadi 18 per 100.000 penduduk yang meninggal pada tahun 2021.

Usia di atas 65 tahun, sepsis, meningoensefalitis, endokarditis, listeriosis neonatal, dan imunosupresi semuanya berhubungan secara independen dengan kematian.

Penelitian mengungkapkan semakin besarnya dampak Listeria monocytogenes pada pasien yang paling rentan. Tren serupa juga terlihat di negara-negara lain.

Para ilmuwan mengatakan peningkatan rawat inap dan kematian pasien Listeria monocytogenes dari waktu ke waktu terutama didorong oleh peningkatan proporsi pasien lanjut usia dan pasien dengan imunosupresi.

“Temuan kami meningkatkan kekhawatiran mengenai beban kesehatan akibat listeriosis di Spanyol. Meskipun sudah dinyatakan sebagai penyakit wajib yang harus dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Spanyol pada tahun 2015, analisis kami terhadap pasien rawat inap menunjukkan bahwa, bukannya membaik, angka pasien malah bertambah buruk,” kata mereka.

“Program khusus yang menangani pengawasan dan pencegahan listeriosis pada manusia diperlukan. Langkah-langkah tambahan harus diambil untuk mencegah penularan melalui makanan dan wabah penyakit yang berasal dari hewan.”

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)



Source link