Sebuah laporan telah dirilis sehubungan dengan wabah infeksi E. coli (STEC) penghasil racun Shiga di Tennessee, dan otoritas kesehatan menghubungkan kasus tersebut dengan kehadiran di pameran hewan. Wabah tersebut, yang terjadi antara bulan September dan Oktober 2023, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai langkah-langkah keamanan yang diterapkan pada acara-acara tersebut.

Kantor Regional Timur Laut Departemen Kesehatan Tennessee (TDH) pertama kali diberitahu tentang wabah ini pada 3 Oktober 2023, menyusul laporan dua kasus STEC. Sebanyak sembilan pasien teridentifikasi, tujuh di antaranya memerlukan rawat inap dan empat mengalami sindrom uremik hemolitik (HUS), sebuah komplikasi parah dari infeksi STEC yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Yang menjadi perhatian khusus adalah fakta bahwa delapan dari sembilan kasus yang dikonfirmasi adalah anak-anak berusia antara 1 dan 7 tahun. Semua kasus HUS terjadi pada anak-anak berusia 1 hingga 6 tahun, hal ini menunjukkan betapa rentannya anak-anak yang menghadiri acara tersebut.

Investigasi wabah, yang dilakukan bekerja sama dengan departemen kesehatan setempat, mengungkapkan bahwa sejumlah besar kasus terkait langsung dengan kehadiran di pameran hewan atau terjadi di antara kontak rumah tangga dari mereka yang hadir. Pola pengurutan seluruh genom selanjutnya mendukung paparan umum terhadap STEC O157:H7 di antara individu yang terkena dampak.

Tentang pameran hewan
Pameran hewan menampilkan berbagai spesies termasuk sapi, domba, kambing, babi, kelinci, kuda poni dan unggas. Sekitar 2.300 siswa sekolah dasar terutama dari taman kanak-kanak dan kelas dua menghadiri acara tersebut, di mana mereka diperbolehkan menyentuh binatang. Makanan, termasuk pizza dan susu, disajikan terpisah dari pameran hewan.

Meskipun terdapat tempat cuci tangan sementara dan pembersih tangan, sejauh mana pengawasan kebersihan tangan masih belum jelas. Analisis terhadap laporan mencuci tangan dan kontak dengan hewan mengungkapkan bahwa meskipun mencuci tangan tampaknya menurunkan risiko infeksi, kontak langsung dengan hewan meningkatkan risiko infeksi.

Pejabat departemen kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi, lingkungan dan laboratorium untuk mengidentifikasi sumber paparan STEC. Rekomendasi kemudian dikeluarkan untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan pada acara serupa, termasuk peningkatan praktik kebersihan tangan, integrasi fasilitas cuci tangan yang lebih baik, dan pendidikan tentang risiko yang terkait dengan kontak dengan hewan.

Menanggapi wabah ini, TDH berkolaborasi dengan otoritas setempat untuk menyebarkan informasi kepada orang tua, penyedia layanan kesehatan, dan penyelenggara acara. Langkah-langkah pencegahan dan rekomendasi dibagikan untuk mengurangi risiko wabah di masa depan yang terkait dengan pameran hewan.

Wabah di masa lalu
Wabah E. coli Penghasil Toksin Shiga (STEC) ini menjadi pengingat akan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan interaksi dekat dengan hewan ternak. Insiden kebun binatang baru-baru ini di Lucky Ladd Farms di Tennessee, Georges Mill Farm di Virginia, dan San Diego County Fair di California dan lainnya telah menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh kontak langsung dengan hewan yang menyimpan bakteri E. coli. Meskipun ada upaya dari departemen kesehatan dan penyelenggara pameran untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian dan mempromosikan praktik kebersihan, seperti mencuci tangan setelah kontak dengan hewan, wabah ini terus mengakibatkan penyakit serius dan, tragisnya, bahkan kematian. Insiden-insiden ini menggarisbawahi perlunya kewaspadaan berkelanjutan dan tindakan proaktif untuk meminimalkan risiko penularan E. coli di lingkungan tempat manusia berinteraksi dengan hewan, khususnya di kebun binatang dan atraksi serupa.

(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)



Source link