Selusin orang jatuh sakit dalam beberapa minggu terakhir akibat wabah Salmonella di Denmark.
Selama bulan Maret dan April, 12 kasus Salmonella Typhimurium telah dilaporkan, kata State Serum Institute (SSI).
Orang-orang terinfeksi dengan jenis Salmonella yang sama. Pasien berusia antara 5 dan 80 tahun dengan usia rata-rata 35 tahun. Enam adalah laki-laki dan enam adalah perempuan. Pasien telah dilaporkan dari berbagai wilayah di negara ini.
SSI, Badan Pengawas Makanan dan Hewan Denmark (Fødevarestyrelsen), dan Institut Makanan DTU sedang menyelidiki wabah ini.
SSI melakukan pengurutan seluruh genom isolat Salmonella pasien dan mewawancarai pasien atau kerabatnya untuk mencoba mengidentifikasi kemungkinan sumber infeksi.
Pada tahun 2022, tercatat 899 kasus Salmonella di Denmark, naik dari tahun 2021 dan 2020 tetapi turun dari tahun 2019.
Salmonella menyebabkan 11 wabah pada tahun 2022, dengan tiga di antaranya merupakan insiden internasional. Wabah terbesar adalah wabah Salmonella Enteritidis, dimana 24 kasus dilaporkan antara bulan Maret dan September. Sumbernya tidak dapat diidentifikasi, namun diduga produk ayam dari Polandia.
Tentang Salmonella
Makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella biasanya tidak terlihat, berbau, atau terasa basi. Siapapun bisa terkena infeksi Salmonella. Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius karena sistem kekebalan mereka lemah, menurut CDC.
Siapa pun yang mengalami gejala keracunan makanan Salmonella harus mencari pertolongan medis. Orang yang sakit harus memberi tahu dokternya tentang kemungkinan paparan bakteri Salmonella karena tes khusus diperlukan untuk mendiagnosis salmonellosis. Gejala infeksi Salmonella dapat menyerupai penyakit lain, sehingga sering kali menyebabkan kesalahan diagnosis.
Gejala infeksi Salmonella dapat berupa diare, kram perut, dan demam dalam waktu 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Jika tidak, orang dewasa yang sehat biasanya sakit selama empat sampai tujuh hari. Namun dalam beberapa kasus, diare bisa sangat parah sehingga pasien memerlukan rawat inap.
Orang lanjut usia, anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien kanker, lebih mungkin terserang penyakit parah dan kondisi serius yang terkadang mengancam nyawa. Beberapa orang terinfeksi tanpa sakit atau menunjukkan gejala apa pun. Namun, mereka mungkin masih menularkan infeksinya kepada orang lain.
(Untuk mendaftar berlangganan gratis Berita Keamanan Pangan, klik di sini.)